3 MASALAH UTAMA GERAKAN PRAMUKA

Ditulis oleh Kak Uays HasyimKepala Pusat Informasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sidoarjo

Berdasarkan data WOSM (World Organization of Scout Movement), jumlah anggota Pramuka di Indonesia mencapai sekitar 21 juta jiwa. Jumlah yang sangat besar dibandingkan dengan anggota pramuka di negara-negara lainnya dibelahan dunia ini. Hal ini merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi kader-kader militan menjaga dan mempertahankan tanah air ini.

Namun demikian, pramuka saat ini memiliki permasalahan utama yang harus diupayakan solusinya. 3 Permasalah utama gerakan pramuka itu yakni :

SCOUT PROMOTION

Promosi berbagai kegiatan kepramukaan, saat ini masih terkesan belum tertata dengan lebih profesional. Sehingga seringkali kegiatan-kegiatan tersebut tidak terkomunikasikan kepada masyarakat secara luas.

Bisa jadi ini akibat terlenanya kita dengan berbagai macam kegiatan kepramukaan tanpa menata promosi kegiatannya dengan baik. Platfrorm media digital saat ini sangat terbuka luas dan sangat mudah pengoperasionalnnya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh anggota pramuka untuk secara aktif mempromosikan kegiatan-kegiatan kepramukaan.

Apa urgensinya ? Semakin giat kita mempromosikan berbagai kegiatan kepramukaan yang nyatanya memang bermanfaat sekaligus berdampak pada karakter dan kepribadian setiap anggotanya, maka masyarakat akan semakin memiliki trust alias kepercayaan mengikut-sertakan anak-anaknya untuk terlibat aktif dan dididik dalam gerakan pramuka.

SCOUT PACKAGING

Kemasan kegiatan kepramukaan harus terus diperbaharui dan direbranding. Tidak ada lagi yang asal menyelenggarakan kegiatan. Kemampuan mengemas sebuah kegiatan ini memang harus dikolaborasikan antara pemahaman teknik dan manajemen kegiatan. Perlu adanya sebuah pelatihan bagaimana manajemen sebuah kegiatan bahkan hingga menyiapkan sebuah SOP – Standard Operating Procedure dari sebuah kegiatan lalu bagaimana secara konsisten dan komitmen melaksanakan kegiatan itu sebagai prosedur yang telah dibuat. Ini akan menjadi pendorong bagi pengemasan sebuah kegiatan yang menarik dan berdaya jual tinggi untuk masyarakat.

Baca Juga  Cara Praktis Belajar Public Speaking ala Pramuka

SCOUT CHAUVINISME

Chauvinisme disini memiliki makna paham yang mengagung-agungkan gugus depan atau anggota pramukanya sendiri dan memandang rendah gugus depan atau anggota pramuka lain (sebuah kebanggaan yang sempit). Hal ini mengakibatkan cara pandang kita seolah-olah orang lain adalah musuh yang harus selalu dikalahkan.

Inilah pentingnya sebuah kolaborasi dan kerja sama saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Keunggulan yang kita miliki haruslah ditularkan kepada orang lain agar kita semakin mampu mendongkrak potensi untuk maju.

Permasalahan ini sederhana namun penting untuk segera disikapi dengan tindakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *