KMD Kwarran Taman 2025 Resmi Dibuka, Kamabiran Taman Titipkan Pesan tentang Kepedulian Lingkungan
Pramuka Delta — Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Taman menggelar Kursus Mahir Dasar (KMD) bagi para Pembina Pramuka tahun 2025 yang secara resmi dibuka pada Sabtu, 31 Mei 2025 di SMP Negeri 2 Taman. Kegiatan yang diikuti oleh 67 orang pembina pramuka ini akan berlangsung dalam dua tahapan, yakni kegiatan teori dan kegiatan praktik lapangan.
Tahapan teori diselenggarakan secara klasikal pada tanggal 31 Mei, 3 Juni, dan 14 Juni 2025 di ruang kelas SMPN 2 Taman. Sementara itu, kegiatan praktik lapangan akan digelar selama tiga hari berturut-turut, yakni 17, 18, dan 19 Juni 2025.


Dalam sambutan pembukaan, Kamabiran Taman sekaligus Camat Taman, Arie Prabowo, S.STP, M.PSDM, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan KMD ini. Ia menitipkan pesan kepada seluruh pembina agar senantiasa menanamkan nilai kerja sama kepada peserta didik.
“Saya sepakat kalau Pramuka masuk ke dalam kurikulum. Karena dari sanalah karakter bisa ditanamkan. Tapi ingat, saya juga minta agar para pembina menjadi contoh dalam menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap Arie.

Beliau juga menyinggung persoalan sampah yang masih marak di wilayah Taman. Menurutnya, sebagai kawasan perbatasan, Taman kerap menjadi tempat pembuangan sampah ilegal dari wilayah tetangga.
“Warga Taman dan juga adik-adik pramuka berhak menegur. Bahkan kalau perlu viralkan di media sosial, supaya ada kesadaran bersama,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutan Ketua Harian Kwartir Ranting saat membuka KMD, disoroti bahwa sebagian besar peserta KMD saat ini masih berlatar belakang guru, yang kerap belum bisa meluangkan waktu untuk aktif membina setelah pelatihan.

“Padahal adik-adik kita sangat membutuhkan pembinaan, baik di rumah maupun di sekolah. Maka pembina harus memiliki ilmu, dan ilmu itu hanya bisa diperoleh melalui KMD. Kalau tidak bisa membina langsung, minimal bisa membenahi pola pembinaan yang ada,” terangnya.
Beliau menegaskan bahwa menjadi pembina tidak mensyaratkan kepandaian dalam segala hal kepramukaan, namun perlu kesadaran akan tanggung jawab setelah menginjak usia 26 tahun.
“Pramuka itu bukan pelajaran biasa. Sayangnya, karena dimasukkan ke kelas, bahkan kemah pun dilakukan di atas paving dan tidur di bangku, kegiatan pramuka jadi tidak menarik dan kehilangan esensinya,” katanya dengan tegas.

Ia mengajak seluruh pembina untuk memanfaatkan potensi yang ada, termasuk Bumi Perkemahan di Sidoarjo yang seharusnya digunakan maksimal untuk kegiatan kepramukaan.
Selain itu, disampaikan pula bahwa Sidoarjo saat ini telah memiliki konsep PraSiaga, yaitu kelompok anak-anak usia dini yang akan mendapatkan tempat latihan terpantau dari Kwartir Cabang, bukan lagi dari gugus depan.
KMD Kwarran Taman 2025 diharapkan mampu mencetak pembina yang siap membina dengan semangat, ilmu, dan kepedulian, demi melahirkan generasi muda Pramuka yang berkarakter dan cinta lingkungan.[Red]
![]() | Kontributor Kegiatan : Nurul Djauhariyah, SE., MM – Tim Kwarcab Sidoarjo; |
![]() | Pewarta Pusinfo : Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS – Kapusinfo Kwarcab Sidoarjo; |
Share this content:
Post Comment