Bekali 5 K Sebagai Modal Pelatih Handal, Serunya Pitaran Pelatih Bakorwil III

Pusinfo – Pitaran Pelatih bakorwil III telah memasuki putaran yang ke-10. Sembilan Kwarcab  yang tergabung dalam Bakorwil III ini mengikuti kegiatan tersebut dengan semangat. Sesemangat sang mentari yang menyirami kami dengan kilau emasnya. Terpantul dari riak gelombang lembut hilir menuju muara pantai Sidoarjo. Adapun Sembilan Kwarcab tersebut antara lain adalah; Sidoarjo, Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Malang dan Kota Malang dan Kota Batu. Ketiban sampur, kali ini, adalah Kwarcab Kabupaten Sidoarjo, Minggu 25/02/2024.

Menyajikan kegiatan secara menarik dan menantang menjadi bagian dari metode Pendidikan kepramukaan. Itulah mengapa kegiatan Pitaran Pelatih Bakorwil III kali ini diselenggarakan dengan keseruan yang berbeda. Panitia Pelaksana memilih tempat yang out of the box. Perpaduan dengan alam dan muatan lokal Sidoarjo, terkondisikanlah sebuah lokasi yaitu Pulau Lusi Kec. Jabon Sidoarjo.

Pulau Lusi adalah sebuah pulau hasil dari endapan lumpur yang diambil dari luapan Lapindo. Seperti yang kita ketahui, telah terjadi semburan lumpur akibat dari kegagalan teknologi oleh tim pengeboran minyak PT. Lapindo Brantas pada 2006 lalu sehingga sekitar 16 desa terendam lumpur. Lahan seluas 93 ha itupun tertutup oleh endapan lumpur. Sebagai solusi, supaya lumpur tidak meluber, maka lumpur yang ada diangkut untuk dibuang ke lokasi yang sekarang ini adalah Pulau Lusi. Sedimen yang membentuk pulau kecil itu akhirnya disebut sebagai Pulau Lusi, kependekan dari Lumpur Sidoarjo. Tahun berganti, masa pun berlalu. Telah 17 tahun pulau itu menjadi bagian dari riwayat Kabupaten Sidoarjo. Kini dijadikan tempat tujuan wisata Bahari yang indah.

Tersajilah sebuah kegiatan Pitaran Pelatih yang diikuti oleh 269 peserta dari sembilan Kabupaten/Kota. Lokasi pulau yang hanya bisa diakses melalui sungai yang bermuara ke laut di pesisir Sidoarjo tersebut menjadikan perjalanan ke Pulau Lusi sangatlah berkesan. Secara bergantian setelah proses registrasi ulang, para peserta diangkut dengan perahu yang dilengkapi dengan pelampung (Live Vest) demi mengutamakan keselamatan.

Baca Juga  Bekali Materi Bahaya Napza Pramuka SMK Plus NU Sidoarjo Adakan PTA

Sesampainya di Pulau Lusi, peserta duduk lesehan di bawah tenda-tenda yang disediakan panitia. Hembusan angin yang semilir menambah kesejukan di pulau terpencil ini. Cuaca pun sangat mendukung, dengan sinar matahari yang mengintip kemesraan para pelatih hebat dari sela-sela Cemara. Sebuah kemesraan persahabatan, silaturrohim yang membahagiakan dan berbagi ilmu yang menambah kebaikan.

Setelah acara dibuka, Kak Lilis Suryatin sebagai pembawa acara memberikan kesempatan pertama pada ketua panitia untuk menyampaikan laporannya. Ketua panitia kakak Ainul Yaqin menyampaikan bahwa tujuan kegiatan diantaranya adalah untuk mempererat tali silaturrohim antar pelatih dan meningkatkan kualitas pelatih. Acara dilanjutkan dengan sarasehan yang isinya benar-benar menggugah selera kepelatihan. Diawali pra-acara, pengukuhan Pelatih Dasar, kami sudah mulai bergetar dengan kekhidmatan acara tersebut. Kemudian, dilanjutkan dengan tampilan pelatih Siaga, Penggalang dan Penegak Pandega sehingga acarapun semakin semarak.

Selanjutnya, Ketua Harian Kwarcab Sidoarjo, Kak Dr. H. Mustain Baladan, M.Pd.I membuka dengan sambutan selamat datang. Dikisahkan pula oleh beliau sekilas tentang asal usul pulau Lusi ini. Dalam gaya khas ala kak Ta’in yang selalu ada guyonan di setiap pidatonya. “Ini sebenarnya sebagian wilayahnya masuk ke Pasuruan, tapi ya, lha wong lumpurnya dari Sidoarjo kok” kamipun tergelak,

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Harian Kwarda Jatim Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. dan Kapusdiklatda Jatim yaitu Kak Indawan. Hadir pula dengan penuh sukacita, para ketua harian dan  kapusdiklatcab dari beberapa Kwarcab.

Dalam agenda sarasehan yang dimoderatori oleh Kak Dr. Abdul Munif, MM selaku Waka Binawasa Kwarcab Sidoarjo, dimana sarasehan menjadi agenda utama pada kegiatan Pitaran Pelatih Bakorwil III tersebut, Kapusdiklatda meminta usulan dari peserta terkait beberapa permasalahan mendasar di Gugus Depan yang akan diangkat sebagai topik utama pada kegiatan Gelang Ajar di Banyuwangi mendatang dimana masalah tersebut harus segera mendapatkan tindak lanjut. Sebab bagaimanapun juga, pelatih adalah pembina Pramuka yang harus menjadi pelopor pembinaan yang baik dan benar.

Baca Juga  Penggalang Berkualitas, Mengukir Prestasi Tanpa Batas

Pembicara utama yaitu Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. yang akrab dipanggil kak Yatno, menyampaikan lima rumusan Pelatih Unggul. Kak Yatno menyampaikan bahwa ada 5 modal utama seorang Platih Pembina Pramuka. Hal itu terangkum dalam rumusan lima K Modal Pelatih Pembina Pramuka.

‘K’ yang pertama adalah Karakter. Karakter yang bagaimana yang dimaksud ? Yaitu karakter seorang pembina pramuka dengan berbekal semua dasar-dasar ilmu kepramukaan, dengan penerapan yang sesuai dengan metode kepramukaan, dst. Pelatih Pembina Pramuka tentu saja berbeda dengan pelatih pada skill lainnya semisal pelatih volley ataupun pelatih sepak bola yang harus memiliki karakter dasar pembinaan sesuai skill yang akan diterapkan dan dilatihkannya.

‘K’ yang kedua adalah Kompetensi. Kompetensi yang seperti apa yang diinginkan ? Yaitu Kompetensi Kepramukaan dan kompetensi kepelatihan. Disertakan juga kesesuaian perkembangan kejiwaan bagi setiap peserta dalam sebuah agenda pembinaan dan pelatihan. Bagi Pelatih Pembina Pramuka, ketika melaksanakan kegiatan Kepelatihan, sebaiknya dilihat background kejiwaan setiap peserta.  Setelah itu, ditentukanlah metode kepelatihan seperti apa. Sebagai contoh, jika peserta KMD (Kursus Mahir Tingkat Dasar) adalah guru-guru yang usianya sudah senior, maka penyelenggaran KMD nya tidak boleh disamakan dengan mahasiswa.

‘K’ yang ketiga adalah Klaritas. Adapun yang dimaksud dengan Klaritas adalah ketika seorang pelatih memiliki karakter pelatih dan memiliki kompetensi pelatih secara matang, maka akan muncul kadar pelatih itu sebagai klaritas kelasnya. Diumpamakan sebagai karat dalam kadar emas, maka  Pelatih yang berkarakter dan kompeten, akan muncul sebagai pelatih yang dengan klasifikasi misalnya 24 Karat. Pelatih yang 24 Karat akan berbeda dengan Pelatih yang 18 Karat, begitupun yang 18 Karat, tentu akan berbeda dengan yang non karat. Disampaikan dengan gaya bercandaan khas Kak Yatno “Kalau non karat berate ya Karaten…” disambut meriah oleh tawa para Pelatih yang hadir di Pulau Lusi.

Baca Juga  UPACARA HARI PRAMUKA, BUPATI SIDOARJO BERIKAN PANCAWARSA

‘K’ yang selanjutnya adalah Kontribusi. Disampaikan dengan gaya Bahasa Suroboyoan bahwa percuma seorang Pelatih yang 24 Karat tersebut jika tanpa kontribusi kepada dunia Kepramukaan. Pelatih seharusnya memiliki keterlibatan yang besar dalam Pendidikan Kepramukaan sesuai dengan perannya masing-masing. Bisa saya tambahkan bahwa Pelatih harus berperan sesuai perannya dengan maksimal. Ketika membina, ketika melatih, ketika menjadi konsultan, dan sebagai profesional atau bahwan ketika menjadi bagian besar dari masyarakat.

Berikutknya, Kak Yatno menyebutkan ‘K’ yang kelima yaitu Kharisma. Ketika seorang Pelatih telah memiliki Karakter, telah menjadi pelatih yang memiliki kompetensi, telah memiliki klaritas yang baik, dan memiliki kontribusi yang besar pada dunia Kepramukaan, maka, otomatis dia akan menjadi Pelatih yang ber-Kharisma. Dan Kharisma ini tidak akan dapat dibentuk tanpa salah satu unsur ‘K’ sebelumnya.

Melalui lima ‘K’ ini maka, terbukalah mata hati kami semua yang berada di Pulau Lusi itu. Menjadi Pelatih, bukanlah sekedar pamer pamor bahwa telah menempuh jenjang Pendidikan kepramukaan, namun ada bagian krusial di dalamnya yaitu pengembangan diri menuju pelatih yang profesional dan unggul.

Dengan tanpa meninggalkan 8 metode kepramukaan, kegiatan ini sangat berkesan. Tanggapan dari beberapa peserta bahwa kegiatan ini seru menjadi hiasan menarik menutup acara. Berfoto ria, saling melambaikan tangan dan janji akan bersua kembali adalah kenangan yang tak terlupakan. Debur ombak menajdi saksi, sebuah kebahagiaan Bersama para pelatih. Semoga ilmu yang tersaji,  senantiasa berada di hati. [Red]

Kontributor Kegiatan : Kak Azelin – Anggota Tim Pelatih Kwarcab Sidoarjo;

Kontributor Foto : Bayu Sujatmiko, S.Pd – Tim Humas Kwarcab Sidoarjo;
Pewarta Pusinfo : Uays Hasyim – Kapusinfo Kwarcab Sidoarjo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *