Pusinfo – Di tengah gempuran era digital, Gerakan Pramuka dituntut untuk bertransformasi tanpa kehilangan jati diri. Tingkatan Penegak, yang sering disebut masa keemasan dalam perjalanan seorang Pramuka, adalah kunci untuk menghidupkan kembali semangat kebangkitan. Seperti Baden Powell yang memulai revolusi kepramukaan di Pulau Brownsea, kini saatnya Penegak menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi emas Pramuka.
Jejak Langkah Baden Powell di Pulau Brownsea
Pulau Brownsea adalah bukti visioner Baden Powell. Dalam perkemahan pertama pada 1907, ia menciptakan sistem pendidikan berbasis petualangan yang revolusioner. Tidak sekadar mengajarkan keterampilan bertahan hidup, Baden Powell membentuk jiwa kepemimpinan, pengamatan, dan nilai moral dalam satu kesatuan.
Lebih dari sekadar perkemahan, Brownsea adalah titik awal gerakan global yang mengajarkan bahwa perubahan besar dimulai dari membangun manusia muda dengan prinsip yang kokoh.
Pesan Mendalam dari Rovering to Success
Dalam Rovering to Success, Baden Powell menjabarkan filosofi hidup yang relevan bagi setiap Penegak: kehidupan adalah perjalanan mendayung melewati arus, rintangan, dan godaan. Lima rintangan yang ia bahas—kebodohan, kelemahan, egoisme, kepuasan diri, dan dosa—menjadi peringatan agar para pemuda tidak terjebak dalam kenyamanan semu.
Konsep ini berbicara langsung kepada Penegak yang berada di persimpangan menuju kedewasaan. Mereka membutuhkan arah, tantangan, dan nilai-nilai luhur untuk menjadi pribadi yang tidak hanya sukses secara pribadi tetapi juga berdampak pada lingkungannya.
Urgensi Membina Penegak untuk Kebangkitan Pramuka
Penegak bukan sekadar tingkatan, tetapi era pembentukan karakter, kemampuan, dan visi hidup. Menghidupkan kembali semangat Penegak adalah langkah strategis untuk menjadikan Pramuka relevan di era modern.
- Kemandirian yang Tangguh
Kegiatan berbasis tantangan seperti hiking, survival, dan pioneering melatih Penegak untuk menghadapi kerasnya realitas hidup dengan percaya diri. - Kepemimpinan yang Inspiratif
Sebagaimana Baden Powell membagi peserta Brownsea ke dalam kelompok kecil untuk melatih kepemimpinan, pembinaan Penegak harus fokus pada kemampuan memimpin dengan hati dan tindakan. - Nilai-Nilai yang Mengakar
Prinsip dari Rovering to Success—keberanian, kebijaksanaan, dan moralitas—menjadi landasan untuk membentuk Penegak yang tidak sekadar hebat, tetapi juga mulia.
Membangun Pilar Kebangkitan Pramuka
Bayangkan Penegak sebagai tiang pancang yang menopang masa depan Pramuka. Pembinaan yang strategis tidak hanya memperkuat mereka secara individu, tetapi juga menggerakkan energi kolektif yang melahirkan pemimpin masa depan. Dengan Penegak yang tangguh, Pramuka dapat bangkit menjadi gerakan yang relevan dan berdaya guna di masyarakat.
Kesimpulan
Baden Powell memulai kebangkitan global di sebuah pulau kecil. Kita dapat memulai kebangkitan serupa dari Penegak, yang merupakan aset terbesar Gerakan Pramuka. Dengan menjadikan mereka pilar utama, Pramuka akan melahirkan generasi yang tidak hanya mampu bertahan dalam arus kehidupan, tetapi juga mengarahkan orang lain menuju kesuksesan.
Slogan Inspiratif:
“Jangan hanya menjadi bagian dari sejarah, jadilah pembuat sejarah—mulai dari Penegak.” [Red]
Tentang Penulis : Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS – (Kepala Pusat Informasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sidoarjo, Purna Sekretaris Umum DKC Sidoarjo 1997 – 2000, Purna Ketua DKC Sidoarjo 2000 – 2002, Aktif menjadi Pembina Satuan Pramuka Penegak di pangkalan SMKN 2 Buduran sejak 1999 – sekarang, Wartawan Pelajar (Kropel) Surabaya Post – 1997) ; |