Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Semakin Tak Bernyali, Salah Siapa ??

Fenomena Mulai Terkikisnya Dewan Kerja Ranting Yang Semakin Tak Berdaya

Pusinfo – Kemajuan Gerakan Pramuka tak lepas dari keaktifan peserta didik, optimalnya peran Dewan Kerja dan maksimalnya bimbingan orang dewasa dalam hal ini pembina maupun pelatih. Sinergitas kesemuanya itu akan semakin menguat manakala didukung penuh oleh Kwartir yang menaunginya, apakah itu Cabang maupun ranting yang secara organisatoris memiliki kesaling ketergantungan.

Fenomena menarik yang saat ini terjadi adalah tentang keberadaan Dewan Kerja yang semakin hari seolah semakin tak bernyali didalam menghadapi terpaan badai tantang perkembangan zaman. Lebih miris lagi jika kita melihat bagaimana Dewan Kerja ditingkat ranting berada, seolah hidup segan matilah tak mau. Keberadaan mereka ada atau tiada seolah tidaklah menjadi soal apalagi berdampak, miris memang dan kenyataan ini hampir merata di 18 Kwartir Ranting yang ada diwilayah koordinasi Kwartir Cabang Sidoarjo.

Pertanyaannya, Ini salah siapa ?? Ini Tanggung jawab siapa ?? Apakah kita biarkan seperti ini adanya ? Langkah apa yang kita lakukan agar mereka kembali bangkit dan berdampak bagi kemajuan kwartir rantingnya ?? Seolah masih banyak deretan pertanyaan yang akan terus mengemuka, tanpa bermaksud menghakimi siapa saja dengan peranan apa saja.

Di dalam bukunya yang berjudul Self Driving – Rhenald Kasali mengatakan bahwa Sebuah bangsa yang besar tak akan pernah menghasilkan karya-karya besar bila tidak kritis terhadap informasi-informasi yang mereka terima. Dengan kata lain, kondisi realita keberadaan Dewan Kerja saat ini seyogyanya mematik pemikiran kritis kita tentang mengapa hal ini bisa terjadi ? Lalu solusi apa yang harus kita lakukan agar kembali keberadaan Dewan Kerja menjadi kausalitas pematik ketertarikan anak muda untuk terus berkarya dalam gerakan pramuka.

Kita haruslah ingat, bahwa pemilik Gerakan Pramuka yang sesungguhnya adalah Peserta didik anggota pramuka yang terdiri dari anggota Siaga hingga Pandega, mereka yang dewasa hanyalah diamanahi untuk menata dan melanjutkan roda organisasi secara konsisten demi kelangsung pendidikan gerakan pramuka. Namun demikian, haruslah juga kita pikirkan akan rentang regenerasi kita untuk kedepannya sehingga gerakan yang bagus dan berdampak bagi masyarakat ini dapat terus bergerak memberikan manfaat bagi keberlangsungan pendidikan karakter dan kepribadian anak-anak muda Indonesia.

Ada yang menarik yang kami temukan dari riset sederhana kami ketika berdiskusi dengan Ketua Dewan Kerja Cabang maupun Dewan Kerja Ranting yang kami temui dalam beberapa waktu berkegiatan bersama mereka. Setidaknya ada 5 penyebab pokok, in absentia keberadaan Dewan Kerja Ranting diwilayah Kwartir Cabang Sidoarjo, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Dukungan Kwarran pada DKR yang dirasa masih belum optimal;
  2. Tingkat pemahaman pengurus Kwarran tentang fungsi dan peranan DKR yang masih kurang;
  3. Dukungan iuran pramuka dari gudep tingkat SMA/SMK kepada Kwarran masih kurang;
  4. Kurangnya Pengetahuan pembina gudep/satuan tentang Dewan kerja di gugus depan;
  5. Pelibatan & Kepercayaan kepada DKR dari Kwarran pada setiap kegiatan Kwarran yang kurang;

Hal ini haruslah dicermati betul akan 5 (lima) permasalahan pokok diatas agar kita dapat berpikir kritis untuk mencari solusinya. Tidak hanya solusi jangka pendek saja yang dikejar, namun sejatinya solusi permanen untuk menghidupkan kembali semangat seluruh pengurus Dewa Kerja Ranting di 18 Kwarran.

(Bersambung)

Ditulis oleh Kepala Pusat Informasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sidoarjo,

Kak Uays Hasyim, SE., MM., CPS., CT. HLC

1 thought on “Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Semakin Tak Bernyali, Salah Siapa ??

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *