Pojok Literasi : Bicara Itu Ada Seninya

Ulasan isi buku : BICARA ITU ADA SENINYA (The Secret Habits To Master Art Of Speaking) – Sebuah Buku Best Seller Karya OH SU HYANG (Dosen & Pakar Komunikasi Terkenal di Korea Selatan)

Pusinfo – Kali ini setiap satu atau dua minggu sekali redaksi pramukadelta.org akan menghadirkan Pojok Literasi sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan setiap anggota pramuka. Mengulas pokok-pokok isi buku-buku menarik dan best seller agar dapat menjadi referensi bagi setiap anggota pramuka untuk meningkatkan kemauan membaca dan menulis. Karena dua kemampuan ini akan menjadi modal besar untuk meningkatkan kualitas pembinaan pramuka dimasing-masing gudep.

Buku yang dikupas kali ini adalah BICARA ITU ADA SENINYA (The Secret Habits To Master Art Of Speaking) – Sebuah Buku Best Seller Karya OH SU HYANG (Dosen & Pakar Komunikasi Terkenal di Korea Selatan). Sebuah buku yang fokus membahas tentang Rahasia Komunikasi Yang Efektif. Pengetahuan dan keilmuan yang sangat dibutuhkan oleh setiap anggota pramuka, terlebih mereka yang sudah mulai beranjak menjadi anggota dewasa muda – penegak, pandega, para pembina dan pelatih.

Buku ini terdiri dari 238 halaman, dengan 5 Bab pembahasan yang terbilang ilmu daging – istilah dunia pelatihan, artinya isi bukunya cukup berkualitas bagi mereka yang ingin belajar ilmu komunikasi secara efektif. Pada Bab 1 dikupas secara detail tentang bagaimana membangun kesan pertama dalam berbicara melalui penguasaan storytelling, mengupas juga tentang penyebab rasa takut bicara, bahasa nonverbal serta prinsip sederhana mengubah cara bicara berarti juga mengubah hidup anda.

Sedangkan pada bab 2 tidak kalah menariknya, mendetailkan teknis bertanya – memberikan pujian dan respon atau bereaksi. Bagaimana juga menentukan kualitas ucapan yang mampu mempersuasi, tips tertawa 20 menit sekali, kemampuan negosiasi atau lobi untuk mencapai apa yang menjadi tujuan komunikasi serta bagaimana teknik debat yang menghasilkan kemenangan namun tidak menjadikan lawan merasa sebagai musuh yang dijatuhkan atau dipermalukan.

Baca Juga  Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Jamnas XI 2022

Pada bab 3 penulis mengulas bagaimana ucapan kita dapat membuat lawan bicara memihak kita didalam setiap sesi diskusi maupun perdebatan, penguatan storytelling dan repitisi atau pengulangan sebagai sebuah penegasan dalam berbicara. Lain lagi dengan bab 4, secara detail penulis menjelaskan tentang beratnya ucapan seseorang ditentukan oleh dalamnya isi yang disampaikan. Bagaimana mereka memulainya, membuat penasaran orang yang mendengarkan, dasar-dasar percakapan maupun bagaimana kita menunjukkan passion yang besar dalam berbicara.

Di bab penutup atau bab 5, Oh Su Hyang menekankan bahwa suara bagus bukanlah bawaan sejak kita lahir, perlu sebuah latihan untuk menjadikan suara kita dapat didengarkan dengan nyaman oleh pendengar. Berusaha bagaimana menghadirkan suara yang lebut namun tidak dibuat-buat, serta bagaimana para komedian mampu menghadirkan suara-suara yang menjadi penekanan pada kekuatan kata-katanya yang menarik banyak pendengar.

Setidaknya, dengan mempelajari teknik dan seni berbicara ini, anggota pramuka dapat terus mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas anggota gerakan pramuka di pangkalannya masing-masing. Karena pengaruh kekuatan kata-kata yang disampaikan dan didengarkan oleh semua orang akan memberikan dampak bagi perubahan etika, perilaku dan karakter setiap orang. Sebagaimana pepatah yang mengatakan, jika satu butir peluru hanya mampu menembus satu kepala, namun ucapan seseorang dapat mempengaruhi banyak kepala. (Red)

Ulasan ditulis oleh : Kak Uays HasyimKepala Pusat Informasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sidoarjo;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *