Gerakan Kepanduan Di Era Jaman Hindia Belanda

Pusinfo – Praja Muda Karana atau yang kita kenal sebagai kepanjangan dari PRAMUKA, adalah organisasi kepanduan generasi muda Indonesia yang didirikan pada tahun 1961. Tapi tahukah anda, bahwa cikal bakal Pramuka adalah organisasi kepanduan yang dalam sejarahnya sudah ada sebelum Indonesia merdeka atau pada jaman tanah air kita masih bernama Hindia Belanda.

Kepanduan masuk ke tanah air pada tahun 1912, sebagai cabang Kepanduan dari Belanda yaitu cabang “Nederlandsche Padvinders Organisatie” (NPO). Kemudian atas prakarsa Sri Paduka Mangkunagara VII pada tahun 1916 berdirilah organisasi kepanduan dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Gerakan kepanduan kemudian sangat populer bagi para generasi muda yang ditandai dengan banyaknya gerakan kepanduan yang diadakan oleh instansi pendidikan maupun organisasi masyarakat yang ada pada saat itu. Pada tahun 1918 organisasi Islam Muhammadiyah pimpinan Kyai Haji Achmad Dahlan mendirikan gerakan kepanduan Hizbul Wathan.

Kepanduan di Jawa Barat sekitar tahun 1915

Organisasi Syarekat Islam tak mau ketinggalan dengan mendirikan gerakan kepanduan pada tahun 1920 dengan nama Wira Tamtama yang kemudian pada tahun 1927 berubah menjadi gerakan PANDU SIAP.
Pada tahun 1921, organisasi Budi Oetomo mendirikan Nationale Padvinderij.

Kepanduan di Hindia Belanda tahun 1930

Kemudian muncul kepanduan pemuda Jawa yang bernama Jong Java Padvindery(JJP). Pada tahun 1923 muncul organisasi kepanduan dengan nama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) yang didirikan di Bandung.

Kepanduan di Cisarua tahun 1921

Di Batavia(Jakarta) didirikan pula Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) pada tahun 1923.
Kedua organisasi cikal bakal kepanduan ini meleburkan diri menjadi satu bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie(INPO) yang dibentuk di Bandung pada tahun 1926.

Kepanduan di Makasar tahun 1927

Selain itu pada tahun 1926, berdiri juga ‘National Islamietishe Padvinderij(NATIPIJ) yang merupakan organisasi kepanduan/underbow dari Jong Islamieten Bond (JIB) di pimpin oleh Mr.Kasman Singodimedjo.
Kemudian ada juga Kepanduan ‘Al Irsyad’ di Surabaya dan ‘Pandu Pemuda Sumatra’ dan kepanduan yang bersifat kedaerahan yang didirikan oleh para pemuda Indonesia asal luar jawa. (Sumber : Indonesië verleden)

Baca Juga  SUKSES MENUJU SIAGA GARUDA DI MASA PANDEMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *