Pusinfo – Seberapa sering kakak-kakak bermain media sosial ?, media sosial apa yang sering di pakai ? dan di manfaatkan untuk apa media sosialnya. Itulah beberapa pertanyaan yang di sampaikan oleh pemateri di Pangkalan SMK Plus Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Gugus Depan 01.231 – 01.232. Yang merupakan kegiatan Penerimaan Tamu ambalam (PTA). Yang di ikuti 142 peserta pada 25 s.d 26 agustus 2023.
Pertanyaan-pertanyaan di awal merupakan bagian dari materi Pramuka Digital, yang di sampaikan kak Agus Andrianto selaku anggota dari Pusinfo Kwartir Cabang Sidoarjo pada 25 agustus 2023. Menurut beliau, pramuka memiliki peluang dan potensi yang besar di era digital saat ini. Bayangkan saja anggota pramuka di jawa timur sebanyak 1.607.475 putra sedangkan putri 1.604.531. data tersebut di ambil dari https://www.sipapramukajatim.or.id/.
Ketika potensi anggota pramuka Jawa Timur di gerakkan di era digital saat ini. Akan makin banyak peluang yang muncul dan menjadikan pramuka Jawa Timur aktif dalam aktivitas digital yang semakin berkembang. Potensi dan peluang itu bukan hanya membuat aktivitas pramuka di era digital semakin berkembang. Tetapi permasalahan di pramuka juga akan semakin berkurang.
Contoh masalah yang masih ada di pramuka adalah, pramuka tak menarik; kegiatannya kuno, membosankan, tidak kreatif/kurang gaul, pramuka cuma tepuk-tepuk dan banyak masalah lain yang belum dipahami oleh publik. Ketika masalah hadir maka ada tantangan yang harus di lakukan dan di selesaikan terutama di era digital konten-konten pramuka harus lebih banyak di tengah serbuan konten yang negatif dan tidak membangun.
Maka, sebagai anggota pramuka seharusnya perkembangan era digital menjadikan setiap anggota pramuka dapat mengembangkan dirinya bukan malah tenggelam dalam konten-konten yang negatif dan berperan didalamnya. Dengan perkembangan di era digital di harapkan pramuka mengembangkan diri dan menumbuhkan kemampuannya.
Banyak strategi digital yang harus dilakukan terutama di mulai dari gugus depan. Diantaranya ialah Mendorong setiap pramuka menjadi pewarta/jurnalis dan Konten kreator, Mendorong peranan media online dan media sosial dalam memberitakan yang positif tentang kepramukaan, Mengembangkan teknologi komunikasi informasi yang aplikatif dan terpadu dalam penyelenggaraan kehumasan di gugus depan.
“Di era modern ini, tentu saja banyak yang bisa kita lakukan melalui media sosial, salah satunya mengakses informasi atau berita terkini melalui media sosial. Media sosial juga bisa berdampak positif sekaligus negatif, tetapi tergantung bagaimana kita memanfaatkan medsos di era digital ini. Kita bisa mengikuti dan mendapatkan informasi mengenai lomba dan meningkatkan personal branding melalui media sosial. Begitu pula dengan Pramuka, banyak orang yang masih mengira Pramuka adalah kegiatan yang membosankan.” ucap Citra, selaku anggota Jurnalis SMK Plus Nahdlatul Ulama Sidoarjo.
Dalam materi yang di lakukan juga ada survey untuk peserta tentang pemanfaatan media sosial. Beberapa pertanyaannya. 1. Waktu akses media sosial, 2. Berapa lama bermain media sosial, 3. Media sosial yang sering di pakai, 4. Jumlah follower yang dimiliki. Survey memanfaatkan web survey gratis dari www.polleverywhere.com.
Dari jawaban peserta PTA yang hadir di dapat hasil yang menarik. Lama waktu bermain media sosial terbanyak 55% selama 6 jam, 20% selama 12 jam. kebanyakan penggunaan media sosial lupa waktu karena bermain game. Sedangkan media sosial yang menjadi favorit 65% menggunakan tiktok sebagai media sosial yang favorit. Di tempat kedua ada instangram dengan 35% sebagai media sosial yang sering dibuka.
Yang tidak kalah menarik jumlah pengikut yang dimiliki peserta PTA. 92% peserta PTA memiliki pengikut di media sosialnya 100 – 600 orang, 5% memiliki pengikut 1.000 – 5.000 orang dan 3% memiliki pengikut di media sosialnya dengan jumlah 10.000 – 25.000 orang. Ini menunjukkan beberapa anggota pramuka di SMK Plus NU sudah ada yang menjadi konten kreator dan berkembang dengan kemampuannya.
Dari materi pramuka di era digital ada beberapa manfaat yang harus dilakukan sebagai anggota pramuka. Yang pertama, Bangun portofolio pribadi di era digital. Dalam perkembangan saat ini Perusahaan maupun tempat kerja berkembang memilih pencari kerja dengan meilihat isi media sosial yang dimiliki. Maka kita perlu mengisi media sosial yang kita miliki dengan hal-hal positif, apa lagi jika kita memiliki kemampuan dan keahlian yang diperlukan dunia kerja. Setiap kemampuan dan keahlian kita dapat di unggah di media sosial. Bukan menjadi pekerja saja jika portofolio yang kita bangun menjadi inspirasi bisa jadi jalan untuk memperkenalkan diri yang efektif agar banyak iklan yang masuk dan menghasilkan uang.
Yang kedua, Jadilah konten kreator pramuka yang kreatif. Konten creator yang lalu Lalang di media social masih sedikit. Bisa menjadi jalan kamu untuk memperkenalkan pramuka lebih dalam. Dan dapat menjawab permasalahan pramuka yang ada dimasyarakat saat ini. Karena masih minimnya informasi yang di bangun. Maka perlu bekerja sama dengan banyak pihak terutama Pusinfo yang ada di kwarcab jika kamu ingin menjadi konten creator pramuka yang kreatif.
Yang ketiga, Terapkan Tri Satya dan Dasa Dharma melalui berbagai konten positif. Banyak bertebaran konten-konten yang negative maupun hoax. Peran kita sebagai anggota pramuka memeranginya dengan isi konten yang sesuai Tri satya dan Dasa Dharma. Jika konten yang positif masih sedikit maka akan banyak konten yang negative bertebaran di Tengah-tengah kita dan kita ikut mengkonsumsinya.
Yang keempat, Asah bakat dan kemampuan diri lewat fasilitas digital. Jika suka menulis ada website https://pramukadelta.org/ yang siap menampung tulisan-tulisan yang kita bikin. Jika suka berbicara di depan umum dan kita ingin melatihnya ada Instagram maupun tiktok untuk mengasah kemampuan kita. Maka makin banyak fasilitas digital yang membuat kemampuan kita terasah makin berkembang diri kita. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan bijak.
Yang kelima, Jadikan perkembangan digital untuk menumbuhkan diri dan membangun persaudaraan lebih luas. Menjadi anggota pramuka bukan hanya aktif di gugus depan, tetapi juga bisa aktif diluar guus depan, bisa dengan mengikuti satuan karya atau dewan kerja. Ketika kita turut aktif dalam peran dimanapun maka akan banyak melahirkan persaudaraan yang baru. Bisa jadi kita memanfaatkan media sosial kita sebagai tempat mencari dan mengenal anggota pramuka di manapun. Sebagai contoh bisa mengikuti Jambore On The Internet (JOTI) yang diadakan tiap tahun.
Salah satu peserta, Aisyah Luthfiah mengatakan “Pramuka di era digital sangatlah bagus untuk wawasan para pelajar Indonesia. Namun kita perlu juga memanfaatkan teknologinya agar kita tidak kecanduan tetapi juga dan memberikan inspirasi bagi banyak orang terutama bagi Gerakan Pramuka.” [Red]
Kontributor Kegiatan : Kak Cahyani S R – Tim Jurnalis Pramuka SMK Plus NU Sidoarjo