Pitaran Pelatih Nusantara 2023, Kemesraan Sebuah Persahabatan Yang Begitu Berkesan

Catatan Kaki Pitaran Pelatih Nusantara 2023 dari Magetan – Bumi Telaga Sarangan

Ditulis oleh : Kak Azelin – Tim Pelatih Jenggala Kwarcab Sidoarjo;

Pusinfo – Sejuknya telaga sarangan membawa kemesraan dalam bakti bagi sekitar 800 orang Pelatih Pembina Pramuka yang mengikutinya. Kegiatan bertajuk Pitaran Pelatih Nusantara (PPN) Kwarda Jatim tahun 2023 ini membawa kesan yang mendalam. Dikemas secara apik dalam tema “Produktif, berbakti tanpa henti”. Keseruan berasal baik dari pesertanya, kegiatannya, maupun suasananya.

Diantara 800 an orang dari seluruh Jawa Timur itu, Sidoarjo adalah bagian yang tak terpisahkan dalam keseruan disana. Pusdiklatcab Jenggala Sidoarjo dibawah pimpinan kak Drs. Hariyanto, M.Si, mengirimkan 36 orang pelatih yang ikut serta salam kegiatan tersebut. Adapun peserta berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia. Dari Jawa Timur ada sekitar 768 peserta dari 38 Kwarcab sedangkan dari luar Jawa Timur ada sekitar 50 Pelatih Pembina Pramuka yang bergabung, plus panitia, sekitar 800 an lebih. Peserta dari Luar Jawa Timur antara lain dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Selatan, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Telaga Sarangan, dari sanalah kemudian semua keseruan dalam berkegiatan berasal. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 11-13 Juli 2023 itu padat dan bermutu. Variasi kegiatan mulai dari giat umum, giat khusus dan partisipasi terangkai secara baik dan menyenangkan. Kegiatan umum seperti upacara pembukaan saja serunya luar biasa, di tengah terik mentari pukul 14:00 WIB pun tidak menyurutkan semua peserta untuk hadir, disambut dengan tarian Jalak Lawu asli Magetan, membuat suasana semakin semarak.

Baca Juga  PESTA SIAGA - UNJUK GIGI PRAMUKA SIAGA KWARAN WONOAYU

Selanjutnya, kesan lain tergores pada jalinan rangkaian kegiatan khusus yang terbagi dalam beberapa pos giat. Terdapat 8 kegiatan di dalamnya antara lain Pelatih Menulis, Pramuka Bela Negara, Merdeka melatih, dan lainnya. Tak lupa pula ada kegiatan khusus yang produktif yaitu mencanting batik, dan membuat kerajinan dari bahan kulit. Salah satu kegiatan umum yang paling seru adalah senam pagi, sampai berkali-kali putaran pun semangat kakak-kakak mengikutinya tetap sama serunya seperti semula. Subhanallah. Kegiatan lain yang pasti tak terlupakan adalah kegiatan partisipasi yaitu Pentas Seni. Masing-masing kontingen mempersembahkan sajian pentas seni yang menarik dan menyenangkan. Semua dengan muatan khas budaya daerah dari berbagai kabupaten/kota di wilayah jawa Timur.

Kontingen Sidoarjo sendiri mempersembahkan tarian budaya Sidoarjo yaitu Tari Udang Bandeng. Tarian ini disajikan oleh 12 Pelatih Pusdiklatcab Sidoarjo yaitu Kak Eri Kusumawati, Kak Titik Sulistyowati, Kak Aslichatul Insiyah, Kak Luluk Churbaniyah, Kak Mujiyanah, Kak Ika Ardasari, dan Kak Triastutik. Sedangkan di jajaran putra, para penarinya antara lain Kak Suswiyono, Kak Zuli Rahman, Kak Mujiadi, Kak Syaifudin dan Kak Seger Santoso. Gerakan lincah dan semarak dibalut dengan kostum dan riasan yang mempesona, memberikan sajian yang seru dalam pentas seni pada hari kedua tersebut.

Tibalah saat penutupan, saat yang tidak akan terlupakan. Pada hari ketiga ini, kami semua diberikan kesempatan berdarma wisata keliling Telaga Sarangan nan sejuk dan mendamaikan. Suasana pagi penuh ketenangan, kami nikmati dengan kebahagiaan. Sajian bakul telur dan lupis, makanan tradisional sebagai jajanan pagi yang mengasikkan, kami nikmati dengan penuh kebahagiaan. Selfie, Wefie, dan foto-foto seru kami lakukan sepanjang pagi itu. Seakan tak mau kehilangan moment indah tersebut.

Baca Juga  "No Viral, No Work" - Sebuah Kajian Pramuka Melek Publikasi di Dunia Digital yang Menggila

Pitaran Pelatih Nusantara 2023 ini adalah yang pertama dalam sejarah Kepramukaan, dan kami ada dalam bagian itu, betapa membanggakan. Tetiba, cuaca yang kemarin panas kemudian menyejuk, kabut turun memeluk seakan tak mau kami tinggalkan, seakan meminta kami untuk berada disana selalu. Sarangan seakan berat melepaskan kami, dengan kebersamaan yang tiga hari saja itu. Duhai Magetan, duhai Sarangan, engkau akan menjadi kesan yang istimewa bagi kami.

Disana kami ditempa dengan ilmu, dibahagiakan dengan silaturrohmi, dimulyakan sebagai tamu. Kami mendapatkan ilmu yang akan kami jadikan rangkaian bakti di dalam kami melatih. Akan kami ingat sepanjang masa, segala kesan yang kami dapatkan disana. Terima kasih telah membagikan cinta yang begitu indah untuk kami para Pelatih Pembina Pramuka seluruh Indonesia. Cinta itu akan kami bina, dan kami persembahkan kepada adik-adik kami di Pramuka. Selamat telah menjadi lokasi pertama PPN dalam sejarah panjangnya nanti. Magetan begitu berkesan !! (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *