Upaya Bentuk Penegak Pelopor, Penegak se-Kwarran Buduran adakan Latihan Gabungan

Pusinfo – Ada keresahan yang ada di benak para pembina-pembina pramuka penegak akan kondisi pramuka penegak yang membutuhkan perhatian khusus untuk bangkit dan bergerak menciptakan karya-karya dan kemajuan peradaban. Seolah ingin terus menghadirkan pembinaan berbasis karya nyata kepada masyarakat bagi seorang pramuka penegak dan pandega dengan menerapkan pengetahuan-pengetahuan sebagaimana dipaparkan oleh Baden Powell of Gilwell dalam bukunya Rovering to Succes yang juga menjadi bahan acuan bagi seorang penegak dan pandega.

Inilah yang akhirnya dituangkan dalam kegiatan Latihan Gabung Pramuka Penegak dan Pandega se-Kwartir Ranting Buduran, Minggu (05/03/2023) di SMKN 2 Buduran Sidoarjo. Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 50 orang pramuka penegak dan pandega se-kwarran Buduran ini mengambil tema “Melangkah Bersama, Merangkul Lebih Dekat”. Bersama-sama melangkah untuk memajukan pramuka penegak dan pandega serta merangkul semua gugus depan pramuka penegak untuk sama-sama bergerak membuat perubahan positif baik bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.

Kegiatan yang digagas oleh adik-adik pramuka penegak SMKN 2 Buduran ini juga turut hadir memberikan penguatan diskusi, diantaranya : Andalan ranting urusan Pramuka Penegak Kwarran Buduran yang sekaligus Kepala Pusat Informasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sidoarjo Kak Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS. Hadir juga Ketua DKR Buduran Kak Aprilia Kusuma Ningrum dan Ketua DKC Sidoarjo Kak Anang Ahmad Muzakki. Selain mengguyubi teman-teman penegak dan pandega peserta Latgab kali ini, para petinggi pramuka penegak diwilayah Buduran dan Sidoarjo juga ikut terlibat secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan, termasuk sesi Diskusi Pramuka Penegak & Pandega untuk memetakan tentang Optimalisasi Peranan Pramuka Penegak dan Pandega bagi diri sendiri, lingkungan dan masyarakat.

Baca Juga  Kukuhkan Anggota Saka Bhayangkara Polsek Porong, Adakan Pendakian ke Pertapaan Indrokilo

Tak hanya gayeng dalam diskusi melalui Mind mapping, namun juga asyik dalam menyimak materi yang diberikan oleh Founder KLG – Kampung Lali Gadget yang juga Pemuda Pelopor Nasional sekaligus pramuka aktif Kak Achmad Irfandi, M.Pd. Secara langsung dan runtut kak Irfandi menjelaskan tentang dunia kepenegakan yang harus terus melakukan kegiatan dialam terbuka dengan prinsip 4 H, yakni happiness (bergembira, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur), healthy (sehat, lincah, dinamis), handicraft (berkarya, produktif, ada hasil, kreatif, dan inovatif), dan helpful (menolong, cinta lingkungan, bersaudara, dan setia). 

Selain itu juga detail dijelaskan tentang cara-cara asyik menjadi dan berkegiatan pramuka penegak. Melalui konsep yang disampaikan ini, diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk terus bergerak dalam karya nyata di masyarakat. Setidaknya mulai menjadikan Pramuka sebagai Way of Life atau jalan hidup yang menjadi pilihan dengan berbagai karyanya. Selain itu juga disampaikan sebuah inspirasi akan perjuangan Mbah Sadiman dalam menghijaukan ratusan hektar bukit tandus di Wonogiri Jawa Tengah. Selanjutnya sebuah video inspirasi tentang kepeloporan The Mountain Man – Dasrath Manjhi di India juga diputar untuk menginpirasi para peserta.

Disela-sela kegiatan, kami juga berdiskusi kecil bersama seluruh tim termasuk dengan nara sumber, yakni tentang keberadaan Pramuka Penegak Pelopor. Penegak Pelopor yang dimaksud adalah Seorang Pramuka penegak dengan kemampuan kecerdasan, kreativitas, kemandirian, gotong royong, yang secara konkret menginspirasi pramuka penegak yang lainnya dan masyarakat di sekitarnya untuk melakukan sebuah terobosan, tindakan dan perilaku menjadi sebuah karya nyata yang berkualitas dan dilaksanakan secara konsisten yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Keberadaan pramuka penegak pelopor untuk saat ini dirasa sangatlah perlu ketika kurikulum pembinaan yang saat ini diterapkan hanya menjadi sebuah kegiatan yang rutinitas semata dan terkesan formalitas serta berdampak perubahan yang hanya bersifat parsial semata tanpa memiliki sustainable benefits atau kebermanfaat berkelanjutan secara konsiten. Masyarakat membutuhkan karya nyata yang berdampak secara utuh menyeluruh serta kontinyu, tidak hanya sekedar memiliki dampak sekilas bahkan seolah gugur kewajiban semata. Apalagi belum didukung dengan kemampuan pembina untuk menghasilkan pramuka-pramuka penegak yang berkualitas dengan dampak positif nyata di masyarakat.

Baca Juga  Menyatukan Visi Majelis Pembimbing Ranting dan Gudep melalui Orientasi Mabi

Pemikiran ini juga masih terus digodok untuk nantinya diharapkan menemukan formulasi yang tepat guna kemudian ditawarkan secara kompetensi dan kompetisi kepada seluruh pramuka penegak yang ada diwilayah Kwartir Cabang Sidoarjo. Hal ini diteruskan dengan rencana mengadakan Latihan Gabungan kembali dengan skala yang lebih besar setelah hari raya idul fitri bulan yang akan datang dan direncanakan ditempatkan di KLG Desa Pagerngumbuk Kec. Wonoayu. Akhirnya ke depan diharapkan dapat terlaksana kegiatan Pradana Youth Forum dengan berkolaborasi DKC, DKR dan seluruh pramuka penegak dan pandega di Sidoarjo. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *