Pramuka Penegak Pangkalan SMAN Porong Bekali Pentingnya Sejarah Nusantara

Sarasehan Bela Bangsa Gugus Depan Pangkalan SMAN Porong Sidoarjo

Pusinfo – Sejarah Nusantara begitu luar biasa, ini menjadi bukti bahwa kita adalah bangsa yang besar dan keberadaannya diperhitungkan oleh dunia. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang kerdil secara pemikiran maupun kebanggan berbangsa dan bernegara, sebab sudah banyak bukti akan kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia dimasa silam. Tengoklah bagaimana kerajaan Sriwijaya yang berdiri pada 600 sampai 1377 ataupun kerajaan Majapahit yang berdiri tahun 1293 sampai dengan 1527 M.

Begitu juga dengan Sidoarjo yang merupakan bagian dari Kerajaan Jenggala yang berdiri tahun 1042 sampai dengan tahun 1135 M. Jiwa dan semangat inilah yang digelorakan oleh Pramuka Penegak SMAN Porong dengan menggelar Sarasehan Bela Bangsa (Minggu 16/10/2022) di Rumah Budaya Seniman S.Karno milik Kak Sukarno yang sekaligus bertindak sebagai Narasumber.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo – Kak DR. Tirto Adi, M.Pd ini menjadi sebuah sarana untuk “Nguri-uri” budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Hal ini tentunya sebagaimana pepatah yang mengatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Sejarah dan menghormati para Pahlawannya”.

Banyak hal yang dikupas dalam kegiatan sarasehan kali ini, mulai dari : Pentingnya sejarah Nusantara, peristiwa pendirian Budi utomo tahun 1908 dan Konggres pemuda yang akhirnya melahirkan Sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Diharapkan melalui pembelajaran kali ini, setiap pramuka penegak dapat selalu berbuat baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, bangsa dan negara.

Selain itu, Pramuka Penegak SMAN Porong juga berdiskusi tentang lumpur lapindo, budaya dan kearifan lokal, potenti wisata budaya yang dapat menjadi rujukan pembelajaran yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Tak lupa juga sejarah Kerajaan Jenggala yang berdiri pada 08 Desember 1042 sebagai pembagian dari Raja Airlangga yang memimpin Kerajaan Kahuripan kala itu.

Sebagai seorang pramuka penegak, tentunya tidak akan terlepas dari ketentuan Satya Darma Pramuka, sebagai wujud bakti seorang pramuka kepada masyarakat. Hal ini harus ditumbuh kembangkan kesadaran yang tinggi sebagaimana Sumpah Pemuda yang didasari kesadaran para pemuda-pemudi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara. Di pramuka hal ini dijadikan sebagai mana semangat mengabdi kepada negeri dengan motto Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber-Budi Laksana.

Tim Redaksi Pusinfo Kwarcab Sidoarjo;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *