(Orientasi Tamu Ambalan Panji Asmara Bangun – Dewi Sekartaji pangkalan SMA Negeri 1 Sidoarjo)
Pusinfo – Ketua Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sidoarjo Kak DR. H. Mustain Baladan, M.Pd.I hari ini, Jum’at 22/07/2022 membuka kegiatan Orientasi Tamu Ambalan Panji Asmara Bangun – Dewi Sekartaji pangkalan SMA Negeri 1 Sidoarjo. Didampingi oleh Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan, Kak DR. Eko Redjo Sunariyanto, S.Pd., M.Pd yang juga Kepala SMA Negeri 1 Sidoarjo.
Kegiatan yang rutin digelar ini, dilaksanakan dengan sistem menginap semalam di sekolah. Setelah 2 tahun digelar secara online, kini kegiatan Orientasi Tamu Ambalan dilaksanakan sebagaimana biasanya. Diikuti lebih dari 400 anggota calon pramuka penegak yang merupakan peserta didik baru dilingkungan SMA Negeri 1 Sidoarjo.
Diawali dengan kegiatan upacara pembukaan Orientasi Tamu Ambalan tahun 2022 yang dilakukan secara adat ambalan Panji Asmara Bangun – Dewi Sekartaji dengan ditandai penancapan pusaka ambalan berupa trisula. Hal inilah yang menarik dan menjadi pembeda bagi kegiatan pramuka ditingkat golongan penegak dibanding dengan golongan penggalang maupun siaga. Tradisi yang menjadi sebuah ciri khas ambalan sebagai bagian dari upaya menanamkan kebanggaan berpramuka sekaligus mendorong kreasi inovasi pramuka penegak.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga diberikan bekal pengetahuan sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia kepada seluruh peserta orientasi tamu ambalan yang merupakan calon pramuka penegak. Materi kepenegakan juga disampaikan oleh Kak Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS yang juga Kepala Pusat Informasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Kak Mustain demikian akrab disapa mendorong upaya nyata penerapan Dasa Darma Pramuka sebagai wujud jati diri Pramuka. Menjalankan ibadah sebagaimana agama yang dianutnya secara komitmen dan konsisten merupakan penerapan Dasa Darma yang pertama. Demikian juga dengan tindakan kecil semisal membuang sampah pada tempatnya, merupakan aplikasi dari Dasa Darma yang kedua. Jika pramuka betul-betul menerapkan dasa darma, maka tidak akan ada yang namanya pramuka tawuran apalagi sampai dengan merusak lingkungan yang ada, selama hasduk merah putih masih sama-sama berada dileher kita, maka kita semua adalah saudara, demikian pungkasnya.(Red)