Personal Branding, Pramuka Harus Bijak Memanfaatkan Media Sosial

Ditulis oleh : Kak Muhammad Fadeli, S.Sos, M.Si

(Tim Ahli Pusinfocab Sidoarjo, Ketua DKC Sidoarjo 1994 – 1997, Wakil Dekan 1 Fisip Ubhara Surabaya)

Pusinfo – Data berbagai riset menunjukkan bahwa angka penggunaan media sosial sebagai berikut : 4 dari 19 generasi muda aktif di media sosial, 7 menit bisa hidup tanpa media sosial dan 8-11 jam sehari mengakses internet. Fenomena tersebut perlu mendapat perhatian serius dan pendekatan bijak agar generasi muda kita tidak terpapar hal-hal negatif misalnya pornografi pornoaksi, sikap intoleran, radikalisme dan perilaku menyimpang lainnya.

Informasi yang sengaja di bagikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tanpa sumber yang jelas alias hoax, ujaran kebencian dalam kurun waktu tertentu mengakibatkan terpaparnya mindset dan perilaku menyimpang. Oleh karena itu pendekatan bijak adalah memberikan edukasi, pendampingan orang tua, sekolah dan institusi lainnya terhadap penggunaan internet.

Verifikasi atau pemeriksaan laporan atau berita di media sosial merupakan langkah penting, untuk menghindari kooptasi, mobilisasi pemikiran generasi muda. Selain bagaimana cara bijak mengakses internet juga bagaimana mengunggah konten di media sosial. Karena unggahan di media sosial akan mencerminkan merek, brand diri. Sekali ceroboh dalam membuat konten di media sosial akan berdampak buruk dan merusak reputasi.

Jika dulu peribahasa mengatakan bahwa mulutmu harimaumu, sekerang bergeser menjadi jarimu harimaumu. Menyadari bahwa setiap postingan akan dipersepsi publik walaupun belum pernah kenal. Maka dari itu kita harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk membranding diri kita. Personal branding sangat terkait dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita, apa yang dibicarakan orang lain di belakang kita dan apa yang dirasakan orang lain tentang kita.

Baca Juga  PERSIAPKAN REBRANDING PRAMUKA PENEGAK

Sehingga untuk membranding diri kita maka yang perlu dipertimbangkan adalah bidang apa yang paling kita kuasai, apa yang paling mengasyikkan buat diri kita, apa yang unik pada diri kita, bagaimana reputasi kita dalam bidang yang kita pilih serta yang terakhir apakah orang lain mencari kita saat perlu bantuan?.

Kedepan atau bahkan sedang berjalan bahwa informasi di akun media sosial akan menjadi bahan pertimbangan dalam pola rekrutmen pegawai atau karyawan. Data-data di media sosial akan menjadi analisis data dalam pengambilan kebijakan. Selain itu, kita harus memperbanyak algoritma kepramukaan di media sosial dengan memanfaatkan tagar saling like coment dan share. Dengan mengisi konten-konten yang edukatif, bermanfaat bagi pengguna media sosial.

Memviralkan narasi nilai-nilai kepramukaan melalui berbagai macam kegiatan akan menutup ruang-ruang kosong yang dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggungjawab untuk merusak generasi muda. Pramuka penegak pandega menjadi garda terdepan dalam menggelorakan semangat kepanduan dan semangat ke Indonesiaan serta semangat keberagaman dalam bingkai bhinneka tunggal ika di media sosial. Salam Produktif Bergerak, Maju Berdampak. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *