Loading Now

Satuan Karya Pramuka yang Terlupakan, Alarm Revitalisasi untuk Masa Depan Pramuka

Pramuka Delta – Pada kesempatan mendampingi adik-adik Penegak Ambalan Wachid Hasjim pangkalan SMA Wachid Hasjim 3 Sedati dalam latihan rutin, muncul sebuah pertanyaan menarik: “Kenapa sekarang ini kok tidak ada SAKA yang berkunjung ke Gudep ya, Kak? Padahal dulu sering anggota SAKA berkunjung untuk sosialisasi.” Pertanyaan ini akhirnya menjadi pemantik tema latihan pagi itu, Sabtu 13 September 2025, yakni tentang Satuan Karya Pramuka atau SAKA.

Latihan rutin yang dilaksanakan setiap Sabtu pukul 07.00–08.30 WIB ini diikuti sekitar 50 orang, terdiri dari calon Penegak, Penegak Bantara, Laksana, serta Dewan Ambalan. Dengan suasana semilir di antara gerobak pedagang kaki lima di lapangan Albatros Juanda, curah gagasan berlangsung dinamis. Tempat latihan memang berpindah sesuai kebutuhan, dan kali ini bergeser dari sekolah ke lapangan.

Latihan-Penegak-Sedati-6-1024x625 Satuan Karya Pramuka yang Terlupakan, Alarm Revitalisasi untuk Masa Depan Pramuka
Latihan Pramuka Penegak Kwarran Sedati di Lapangan Albatros Juanda

Dari diskusi terungkap bahwa para Penegak mulai merasa jenuh bila hanya berlatih di Gudep. Mereka menginginkan latihan yang lebih worth it, lebih menantang, dan sesuai hobi serta minat. Jawabannya kemudian mengerucut pada satu solusi: latihan di SAKA. Sebab SAKA adalah wadah pembinaan untuk menyalurkan bakat, minat, serta mengasah kecakapan hidup dan kompetensi sesuai bidang keterampilan.

Berdasarkan Jukran Nomor 03 Tahun 2021 tentang Satuan Karya Pramuka, terdapat sebelas SAKA yang bisa dibentuk dan bahkan berkembang sesuai kebutuhan. Antara lain Saka Bahari (kebaharian), Saka Dirgantara (kedirgantaraan), Saka Bhayangkara (keamanan dan ketertiban masyarakat), Saka Taruna Bumi (pertanian), Saka Kencana (Keluarga Berencana), Saka Bakti Husada (kesehatan), Saka Wanabakti (kehutanan), Saka Wira Kartika (matra darat), Saka Kalpataru (lingkungan), Saka Widya Budaya Bakti (pendidikan dan kebudayaan), serta Saka Pariwisata (kepariwisataan).

Pertanyaannya, dari sebelas SAKA tersebut, mana yang masih benar-benar eksis hingga tingkat kecamatan? Faktanya, ketika peserta didik ingin bergabung sesuai minatnya, mereka seringkali kesulitan. Sejak era reformasi dan otonomi daerah, eksistensi SAKA justru semakin kerdil. Contohnya, beberapa kegiatan SAKA di tingkat cabang di Buper Tanjekwagir akhir-akhir ini sepi peserta. Lagi-lagi, masalah klasik seperti pendanaan dan kurangnya dukungan instansi mitra menjadi penyebab utama.

Baca Juga  ORIENTASI TAMU SAKA BAHARI SIDOARJO ANGKATAN KE-III TAHUN 2022
Latihan-Penegak-Sedati-4-1024x679 Satuan Karya Pramuka yang Terlupakan, Alarm Revitalisasi untuk Masa Depan Pramuka
Penulis sedang memberikan berdiskusi dengan Pramuka Penegak Kwarran Sedati di Lapangan Albatros Juanda

Padahal, tujuan pembinaan SAKA jelas: membentuk generasi muda yang cinta tanah air, aktif, produktif, kreatif, memiliki jiwa kerelawanan, kewirausahaan, kemandirian, dan profesionalitas. Hal ini sejatinya sejalan dengan visi semua instansi dalam membina generasi muda. Karenanya, keberadaan SAKA perlu direvitalisasi, dan instansi terkait harus mau menganggarkan serta berkolaborasi.

Pengalaman penulis ketika aktif di Saka Wanabakti membuktikan hal itu. Banyak program kehutanan dapat disinergikan dengan Saka Wanabakti, seperti penghijauan, pembibitan, hingga konservasi hutan. Hasilnya adalah win-win solution bagi instansi maupun Pramuka. Pertanyaannya kini, bagaimana peran Kwartir dalam menggandeng instansi terkait agar solusi nyata bisa terwujud?

Menurut penulis, tidak semua pembiayaan harus sepenuhnya menggantungkan diri pada instansi. Ada program yang bisa dilaksanakan secara mandiri oleh SAKA dengan basis kolaborasi. Dengan begitu, keberadaan SAKA tidak hanya sekadar struktur formal, melainkan benar-benar hadir sebagai ruang pembinaan yang hidup, relevan, dan menyenangkan bagi generasi muda.[Red]

Kak-Fadli-scaled Satuan Karya Pramuka yang Terlupakan, Alarm Revitalisasi untuk Masa Depan PramukaPenulis oleh : Dr. Muhammad Fadeli, M.Si  – Andalan Ranting Kwarran Sedati;

Share this content:

Post Comment