Dari Latihan Pramuka ke Aksi Menyelamatkan: Donor Darah Ambalan Ki Hajar & Nyi Ageng Serang
Pramuka — Latihan rutin Pramuka Ambalan Ki Hajar Dewantara dan Nyi Ageng Serang, pangkalan SMA Islam Sidoarjo, pada Jumat, 13 Juni 2025, terasa berbeda dari biasanya. Bertempat di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Sidoarjo, para anggota ambalan menjalankan agenda latihan dengan kegiatan kemanusiaan: donor darah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya donor darah sekaligus menumbuhkan rasa kepedulian sosial di kalangan Pramuka Penegak. Slogan “Ayo Donor Darah! Gak Donor, Gak Keren!” menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta yang cukup antusias mengikuti kegiatan ini.
Meski demikian, tidak semua anggota bisa mendonorkan darahnya. Beberapa tidak memenuhi syarat medis seperti berat badan kurang dari 45 kg, tekanan darah yang tidak stabil, kadar hemoglobin di bawah standar, atau sedang dalam kondisi menstruasi maupun konsumsi obat tertentu.

Donor darah sendiri merupakan proses sukarela memberikan darah untuk transfusi kepada pasien yang membutuhkan, dan ternyata penuh manfaat. Selain menyelamatkan nyawa, donor darah juga berkontribusi positif terhadap kesehatan pendonor, seperti menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, mengurangi zat besi berlebih, serta memicu tubuh untuk memproduksi sel darah merah baru yang lebih segar.
Bahkan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa donor darah rutin dapat membantu menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker hati, paru-paru, dan usus besar. Masih banyak mitos keliru yang beredar di masyarakat terkait donor darah, seperti prosesnya yang lama, terasa sakit, menyebabkan kegemukan, hingga anggapan bahwa darah diambil secara cuma-cuma tapi dijual mahal.


Namun dalam kegiatan ini, seluruh isu tersebut berhasil dipatahkan melalui penjelasan langsung dari petugas PMI. Proses donor darah hanya memakan waktu sekitar 15 menit, tidak sesakit yang dibayangkan, dan tubuh justru merespons dengan memperbarui sel darah. Adapun biaya transfusi bukan untuk membeli darah, melainkan untuk menutup proses pengolahan, penyimpanan, dan pemeriksaan laboratorium.
Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para anggota ambalan, tidak hanya sebagai bentuk latihan lapangan, tetapi juga sebagai langkah nyata menumbuhkan karakter kemanusiaan, kepedulian, dan keberanian. Dengan semangat Pramuka yang selalu siap menolong sesama, mereka membuktikan bahwa latihan kepramukaan tidak melulu soal baris-berbaris atau tali-temali, melainkan juga aksi nyata untuk kehidupan.[Red]
![]() | Kontributor Kegiatan : Alfun Salam, S.Pd – Pembina Satuan SMP Islam Sidoarjo; |
![]() | Pewarta Pusinfo : Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS – Kapusinfo Kwarcab Sidoarjo |
Share this content:
Post Comment