Pusinfo – Ada sebuah ungkapan bahasa latin yang berbunyi “Solum nati sumus non nobis” – karya Marco Tulio Cicero yang memiliki arti “Kami tidak dilahirkan hanya untuk diri kami sendiri”. Adagium ini menjadi tema yang diangkat dalam kegiatan Tempa Garda atau Terlatih Menjadi Pramuka Garuda Smenda – Pramuka gugus depan 02.081 – 02.082 Pangkalan SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo, Jum’at – Sabtu, 24 s.d 25/05/2024 di Bumi Perkemahan Indreng Genitri Claket Pacet Mojokerto.
Kegiatan ini merupakan Pemusatan Pelatihan Calon Pramuka Penegak Garuda Smenda Scout Tahun 2024. Ada 8 orang pramuka penegak laksana yang ditempa dan digodok untuk dipersiapkan menjadi calon pramuka penegak garuda tahun ini. Mereka kesemuanya telah menyelesaikan uji pramuka penegak bantara dan laksana dengan berbagai macam kecakapan khusus yang telah dicapainya.
Dalam proses pemusatan pelatihan kali ini, para calon pramuka penegak garuda dibekali berbagai macam keterampilan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap anggota pramuka penegak. Berbekal pengalaman dan kemampuan ini nantinya diharapkan mereka dapat memantaskan dirinya menjadi pramuka penegak garuda dengan segudang ketrampilan serta multi talenta.
Salah satu yang dijadikan penguatan dalam pemusatan pelatihan kali ini selain disiplin adalah kemampuan berkomunikasi atau public speaking. Ini adalah keahlian wajib yang harus dimiliki seorang pramuka penegak sebagai calon pemimpin masa depan. Kemampuan mereka didalam berkomunikasi secara baik, benar dan efektif ini akan membuat citra diri mereka naik sehingga akan dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai permasalahan yang akan mereka temuai nanti.
Selain itu para peserta juga digembleng dengan kedisiplinan totalitas, hal ini diaplikasikan dalam setiap pelaksanaan jadwal kegiatan. Back to Scout atau kembali ke pramuka secara utuh juga diterapkan dengan kemandirian dalam mempersiapkan makanan yang mereka lakukan bersama teman-teman yang lainnya. Peserta tidak diijinkan untuk membeli makanan di luar, mereka harus memasak dari bahan-bahan yang telah mereka persiapkan dari rumah secara team work.
Kebersamaan mereka juga dibentuk sedemikian rupa dengan menumbuhkan Jiwa KORSA secara maksimal. Hal ini diterapkan dalam makan bersama alias Mayoran dengan menikmati makanan yang telah mereka masak bersama-sama seluruh peserta. Nasi yang dimasak adik-adik selama berkegiatan bertekstur lembut dan tidak terlalu keras maupun lembek, standart hasil memasak nasi. Begitu juga berbagai lauk, sayuran dan sambal yang mereka hasilkan bersama-sama pun masih layak dikatakan sebagai masakan rumahan yang cukup lezat dinikmati di hutan sembari berkemah.
Yang tak kalah pentingnya, seluruh peserta diperiksa kelengkapan berkas-berkas persyaratan pramuka Garudanya. Seluruh berkas yang telah disiapkan diperiksa oleh kakak-kakak pembina sebelum nantinya akan diajukan kepada tim penilai. Berkas persyaratan yang belum dipenuhi oleh peserta, diupayakan segera terpenuhi dengan dbawah bimbingan kakak pembina.
Kegiatan kali ini ditutup dengan refreshing sekaligus penguatan fisik dan mental para calon pramuka penegak garuda dengan melakukan pendakian dan Caraka malam ke Puthuk Kentongan yang memiliki ketinggian 1305 mdpl. Pendakian dimulai selepas sholat subuh berjama’ah di bumi perkemahan Indreng Genitri, kemudian dilanjutkan dengan apel persiapan keberangkatan pendakian.
Pendakian kali ini terasa istimewa karena bebarengan dengan para anggota DKR Kwartir Ranting Manyar Kwartir Cabang Gresik yang sedang melaksanakan Diklat Kepemimpinan. Hal ini menjadikan perjalanan pendakian semakin semarak dan bersemangat. Perjalanan menuju puncak Puthuk Kenthongan kurang lebih selama 1 – 1,5 jam dan bersyukurnya dapat menyaksikan matahari terbit atau Sunrise yang sangat indah dibalik gunung Penanggungan.
Perjalan pendakian yang cukup melelahkan, terbayar dengan indahnya pemandangan di puncak puthuk Kenthongan yang terdapat banyak bebatuan besar yang dijadikan sebagai tempat berswa foto. Setelah dirasa cukup, seluruh peserta kembali ke bumi perkemahan Indreng Genitri. Perjalanan kembali ke buper lebih cepat kisaran waktu 45 menit, hal ini tentunya disebabkan medan perjalanan kembali ke buper lebih dominan turunan dari pada tanjakan.
Kebersamaan selama 2 hari 1 malam ditutup dengan sarapan pagi bersama dari hasil olah masak seluruh peserta dari logistik yang tersedia. Menu kali ini serasa istimewa, karena hasil kreasi tangan-tangan terampil para calon pramuka penegak garuda. Makan pagi tetap dilakukan dengan penerapan jiwa korsa demi membangun kerja sama tim yang semakin solid untuk berproses bersama menuju pramuka penegak garuda yang berkualitas dan Setia Siap Sedia. [Red]
Pewarta Pusinfo : Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS – Kapusinfo Kwarcab Sidoarjo; |