2 Orang Narapidana Kasus Terorisme di Lapas Porong, Aktif Berlatih Pionering

Pusinfo – Ada 2 orang narapidana kasus terorisme yang aktif mengikuti kegiatan pramuka di Lapas Kelas I Surabaya (Lapas Porong) – Gugus Depan 04-083 yang berada di Jl. Pemasyarakatan No.1 Macan Mati Kebonagung Kec. Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.

Keduanya adalah Dede Rosadi asal Jawa Barat dan Chairul Bachry asal Jawa Tengah yang ditempatkan di Lapas Porong sejak 15/03/2023 dan telah melakukan ikrar sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 28/03/2023 yang lalu.

Lapas Porong pada tahun 2010 dan 2015 juga telah mengikutsertakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti Jambore Narapidana se-Jawa Bali di Cibubur. Kegiatan yang sama semestinya dilaksanakan pada tahun 2020, namun ditiadakan karena adanya kasus Pandemi Covid-19. Selain itu, juga pernah memberangkatkan Bhakti Sosial di Garut pada saat terjadi bencana pada tahun 2016.

Kegiatan Pramuka di dalam Lapas bagi narapidana merupakan salah satu bentuk kegiatan pembinaan, dimana yang menjadi salah satu tugas Lapas adalah melakukan pembinaan bagi narapidana yang sedang menjalani pidananya agar menyadari kesalahannya, tidak mengulangi perbuatan pidana lagi dan dapat diterima di masyarakat kembali.

Pembinaan yang dilakukan meliputi pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Kegiatan Pramuka merupakan salah satu bentuk pembinaan kepribadian yaitu pembinaan wawasan kebangsaan. Melalui latihan rutin yang dilakukan, kali ini diajarkan tentang teknik kepramukaan berupa Pionering.

Para WBP diajarkan bagaimana menggunakan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek, seperti menyambung tongkat, membuat kaki tiga, membuat tandu dan lain sebagainya. Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali.

Bedanya Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya. Melalui praktek pioneering ini diharapkan WBP dapat belajar tentang kemandirian, membangun kerja sama tim dan juga menguatkan nilai-nilai kepramukaan yang sejalan dengan kecintaan terhadap bangsa dan negara.(Red)

Kontributor, Data & Foto KegiatanKak Seno Hardjono – Andalan Cabang Urusan Satuan Karya;
PewartaKak Uays Hasyim (Kapusinfo Kwarcab Sidoarjo);
Baca Juga  Bekali Peserta Menjadi Pembina yang Kreatif dan Inovatif, Kwarran Jabon adakan Karang Pamitran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *