Pusinfo – Gerakan Pramuka gugus depan pangkalan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Insan Kamil Sidoarjo menggelar Kemah Ukhuwah yang diikuti seluruh peserta didik. Kegiatan perkemahan yang bertajuk “Menjalin Ukhuwah Membangun Bangsa” ini dipersiapkan sebagai bekal siswa-siswi agar terampil berkolaborasi, kreatif, mandiri dalam bingkai ukhuwah bersama teman-teman lintas jenjang. Kegiatan ini diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka (Buperka) Kwartir Cabang Sidoarjo Tanjek Wagir Kec. Krembung Sidoarjo, Senin – Rabu, 13 s.d 15/03/2023.
Ketua Pelaksana kegiatan, Kak Asyirul Haqqi mengatakan, tujuan kegiatan perkemahan ini utamanya yaitu untuk memperkuat tali ukhuwah atau persaudaraan sesama teman-teman satu sekolah. “Kemah Ukhuwah itu merupakan kegiatan rutinitas tahunan sebagai puncak tema dari kegiatan pramuka pekanan. Bertujuan supaya anak-anak mendapatkan nilai-nilai pemahaman bagaimana berkolaborasi, peduli, dan kreatif, serta berdaya juang yang terbentuk dalam gelar karya pada kegiatan kepramukaan yang dikemas dalam bentuk perkemahan ini” ujarnya.
Sebagai peserta didik di sekolah berbasis keislaman, Kak Haqqi mengatakan siswa satu dengan siswa lain yang semula tidak terlalu akrab dan kurang peduli dengan mengikuti Kemah Ukhuwah ini menjadi sebaliknya, lebih peduli antara satu dengan yang lainnya. Hal ini juga bagian dari pada meneladani bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk saling mempererat ukhuwah atau tali persaudaraan.
Selama kegiatan Kemah Ukhuwah kali ini, peserta akan mengikuti berbagai macam kegiatan kepramukaan yang menarik dan menantang. Hal ini dilakukan sebagai tolak ukur pembelajaran yang diperoleh saat kegiatan pramuka setiap pekan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan juga menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila berupa ketakwaan, gotong royong, kemandirian, bernalar kritis, dan kreatif untuk membentuk karakter pribadi peserta didik. Sebanyak 181 peserta mendapatkan nilai-nilai tersebut saat kegiatan pentas seni, jurit malam, teknik kepramukaan, lomba senam ceria, dan permainan tradisional.
Kegiatan teknik kepramukaan dilakukan untuk menguji pengetahuan yang sudah dipelajari serta melatih kreativitas, kepedulian, kolaborasi, kemandirian, kedisiplinan dan daya juang peserta kemah Ukhuwah Teknik kepramukaan yang dijalankan berupa penjelajahan, pioneering, sandi, tali-temali, bidai, semaphore, morse, navigasi, menaksir, KIM meraba-merasa, jingle, dan yel-yel. Adapun kegiatan jurit malam menguji mental dan kemandirian peserta dengan berjalan menaklukkan kawasan persawahan Tanjek Wagir Krembung yang menantang dan disertai dinginnya malam. Meski demikian, pelaksanaan ibadah seperti sholat wajib dan sholat sunah tahajud tetap menjadi budaya yang tetap terlaksana.
Selasa malam (14/3), meski hujan kian mengguyur peserta Kemah Ukhuwah diberikan keleluasaan untuk menuangkan nalar kritis dan kreativitas dengan bergotong royong bersama regunya supaya menampilkan penampilan terbaiknya pada acara pentas seni. Masing-masing regu tampil di hadapan para juri serta para regu yang lain. Kesenian semaphore dance, seni suara, monolog, drama, puisi berantai terdengar nyaring hingga tengah malam. Dilanjutkan hari terakhir, perwakilan pimpinan sekolah, komite sekolah, Lembaga Tamasa, dan perwakilan peserta Kemah Ukhuwah melaksanakan bakti sosial berupa pembagian sembako kepada sebanyak 100 warga di Tanjek Wagir, Krembung Sidoarjo.
Pemimpin peserta kemah ukhuwah regu 9, Nabil mengatakan, usai melakukan kemah ukhuwah dia berharap bisa memperbaiki karakter agar ke depan menjadi anak yang lebih peduli, mandiri dan senang bersosialisasi. “Semoga saya dan teman- teman bisa merubah karakter buruk menjadi lebih baik lagi.” Menurutnya, kegiatan kemah ukhuwah sangat bermanfaat. Ia merasa senang meski sebelumnya pernah merasakan kegiatan-kegiatan yang ada di kemah ukhuwah. Meski fisik menjadi tantangan dan harus dipersiapkan, namun kegiatan ini sangat menyenangkan.
Salah satu peserta putri kemah ukhuwah, Fahriza Aulia Wijoyo juga mengaku senang sebab bisa mendapatkan hal-hal baru untuk menjadi pribadi yang mandiri dan senang meneladani sifat ukhuwah nabi. Meskipun selama Kemah Ukhuwah suasana tak senyaman di rumah, Fahriza tetap menikmati. “Kami di sana dilatih kreatif, kolaborasi, melalui latihan kekompakan jika ada satu orang yang melakukan kesalahan maka semua harus menanggungnya. Hal itu bermanfaat untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, peduli pada lingkungan, dan melatih kita untuk mandiri” jelasnya. (Red)
Kontributor oleh : Kak Samsul – Pembina Pramuka SMPIT Insan Kamil Sidoarjo;