Pengembaraan Pramuka Penegak Berbasis Digital Gudep 01.235 – 01.236 SMK Telkom Sidoarjo

Pusinfo – Pendidikan yang selaras dengan filosofi K.H. Dewantara adalah pendidikan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pelaksanaan kegiatan pengembaraan berbekal alat digital menjadi satu strategi kegiatan pramuka di SMK Telkom Sidoarjo yang dirancang untuk menyesuaikan teknologi masa kini, khususnya pada penempuhan SKU Penegak Bantara. Hal ini tentu juga selaras dengan slogan SMK Telkom yakni School of Digital Era dimana keseluruhan pembelajarannya telah mengintegrasikan teknologi.

Penempuhan SKU Penegak Bantara dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama yang harus dipenuhi oleh calon bantara adalah penyelesaian administrasi SKU. Setiap calon bantara melengkapi materi pada SKU pada link googledocs yang dibagikan oleh pembina satuan atau pendamping. Setelah materi terpenuhi, pembina melakukan cek administrasi dengan menerapkan standar plagiasi maksimal 60%, calon bantara memang diperkenankan melengkapi materi dengan memanfaatkan platform digital namun tetap diminta untuk menuliskan dengan bahasanya sendiri pada sebagian besar materi. Tahap kedua yaitu penetapan nama calon bantara yang mengikuti pengembaraan.

Pengembaraan khusus dilakukan sebagai aktualisasi SKU Penegak Bantara point 13, yaitu dapat menggunakan jam, Kompas, tanda jejak, dan tanda alam lainnya dalam pengembaraan. Nama calon yang lolos pada pengembaraan kemudian secara musyawarah bersama pembina menentukan waktu pelaksanaan kegiatan. Peserta pengembaraan bersama dengan tim juga mendiskusikan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan tersebut, terutama pada persiapan gadget atauhandphone yang harus terisi daya penuh dan performa prima.

Pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2023 dilaksanakan pengembaraan sesi 2 oleh 11 calon bantara. Peserta pengembaraan mendapat tugas pertama untuk berkumpul pada titik lokasi -7.446282287826917, 112.71840026866954 yang dibagikan oleh pembina melalui WhatsApp. Setelah seluruh peserta berada pada titik lokasi tersebut, peserta diminta untuk foto bersama dan saling berbagi lokasi antar peserta dan juga pembina untuk memudahkan monitoring selama kegiatan. Tugas kedua ditempuh peserta dalam bentuk mendokumentasikan objek vital yang berada maksimal 500 meter dari titik lokasi pertama, dokumentasi dikirimkan ke grup WA.

Baca Juga  Tarian Kecak Bali dan Gelang Ro'om Madura Warnai Pembukaan Spewasti Camp 2024

Tugas ketiga peserta bersama tim menuju titik lokasi -7.170843404288549,112.60077704469496, untuk menuju titik lokasi tersebut, peserta diwajibkan menggunakan transportasi umum yakni bus Trans Jatim dengan nopol tertentu yang sebelumnya telah di tracking dan dipesan pada aplikasi TRANSJATIM – AJAIB yang tersedia pada google playstore. Tugas keempat peserta mengeksplorasi dan mendokumentasikan objek vital disekitar lokasi dilanjutkan dengan Ishoma. Setelah dirasa cukup untuk istirahat, peserta kembali ke titik awal dengan bus Trans Jatim.

Keseluruhan tugas pengembaraan diberikan secara bertahap, tugas selanjutnya tidak akan diberikan apabila tugas sebelumnya belum terselesaikan dengan baik. Alasan utama pengembaraan berbasis digital dilaksanakan yaitu memaksimalkan teknologi masa kini sehingga penegak mampu menggunakan teknologi tersebut dengan baik seperti teknologi peta digital, kompas digital, dan aplikasi pemesanan online. Pada point tugas menentukan objek vital, calon bantara diberikan titik lokasi tertentu kemudian diminta mengeksplorasi objek vital pada arah derajat tertentu dengan kompas digital maupun aplikasi Azimuth yang dapat diunduh pada google playstore.

Setelah keseluruhan tugas selesai, peserta bersama dengan pembina melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada hari itu. Peserta mengungkapkan antusiasme pada pelaksanaan kegiatan yang dirasa cukup menantang karena mereka belum pernah mengunjungi lokasi tersebut. Pencarian kendaraan umum dengan nopol tertentu juga menantang karena mereka juga harus memastikan kedatangan sesuai dengan waktu yang tertera pada jadwal aplikasi, karena jika terlambat sedikit saja, mereka harus menunggu bus selanjutnya. Beruntung sekali seluruh peserta dapat kembali ke tempat asal tepat waktu dan terhindar dari hujan meskipun meskipun mendung bergelayut manja di langit siang itu. (Red)

Kontributor & Dokumentasi oleh : Kak Azizah & Kak Acho – Pembina Satuan SMK Telkom Sidoarjo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *