Mengenal Yayasan Kepramukaan Asia-Pasifik

Pusinfo – Bertepatan dengan rangkaian Konferensi Kepramukaan Regional Asia-Pasifik Februari yang lalu, diselenggarakan pertemuan para anggota Yayasan Kepramukaan Asia-Pasifik.

Tahun 2022 menjadi tahun peringatan usia ke-30 Asia-Pacific Regional Scout Foundation yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung aktivitas kepramukaan di kawasan Asia-Pasifik.

Selain para anggota yayasan, pertemuan tahun ini dibuka bagi seluruh Pramuka, termasuk puluhan anggota Gerakan Pramuka yang turut hadir sekaligus sebagai wahana promosi keanggotaan yayasan.

Yayasan Kepramukaan Asia-Pasifik dibentuk secara resmi pada tahun 1991 dengan Asosiasi Pramuka Hong Kong sebagai wali amanat.

Sebagai yayasan yang pendiriannya bermaksud untuk mengembangkan investasi dana untuk mendukung program dan projek kepramukaan di seluruh kawasan Asia-Pasifik, sekretariat yayasan berpusat di Makati Filipina melekat dengan kantor Asia-Pacific Regional Support Center.

Sejak pendiriannya pada tahun 1991 Yayasan Kepramukaan Asia-Pasifik telah mendukung visi kepramukaan dengan memberi hibah maupun pinjaman tanpa bunga bagi projek pengembangan produktif dan projek kepramukaan di Asia-Pasifik.

Sampai dengan tahun 2022, Yayasan Kepramukaan Asia-Pasifik dipimpin oleh ahli hukum yang juga pernah menduduki jabatan menteri di negaranya, Dr. Chao Shou-Po dari Asosiasi Pramuka Taiwan.

Kepengurusan yayasan dibantu oleh tim manajemen yang terdiri dari delapan orang dari berbagai negara. Salah seorang di antaranya ialah Kak Paulus Tjakrawan, yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kwarnas Gerakan Pramuka yang telah turut mengelola yayasan dalam empat kali kepengurusan dengan masa jabatan tiga tahun sejak tahun 2004 hingga 2022.

Data tahun 2022 menunjukkan 839 individu maupun perkumpulan telah bergabung mendukung Yayasan Kepramukaan Asia Pasifik sebagai anggota. Dengan total himpunan dana sampai dengan tahun 2022 sejumlah US$ 2.983.547 dan kekuatan investasi senilai US$ 2.684.990 atau setara dengan kurang lebih 38 miliar Rupiah.

Di antara 839 anggota yayasan tersebut, terdapat 19 orang Indonesia yang tergabung sebagai anggota, satu terdaftar atas nama Gerakan Pramuka sebagai perkumpulan, dua belas orang anggota dewasa, serta enam orang anggota muda.

Kak Ahmad Rusdi

Keanggotaan dengan kontribusi tertinggi dari Indonesia diberikan oleh Kak Ahmad Rusdi, Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri Kwartir Nasional, yang telah mendukung yayasan tidak kurang dari US$ 10.000. Sedangkan anggota dewasa yayasan yang paling baru bergabung ialah Kak Rapin Mudiardjo, Andalan Nasional urusan Aset dan Usaha yang juga merupakan Ketua ILUNI Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Adapun anggota muda dari Indonesia yang terbaru ialah Kak Fakhir Naufal, Anggota Dewan Kerja Daerah DKI Jakarta dan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menerima keanggotaannya sebagai apresiasi atas terpilihnya sebagai penerima World Messengers of Peace Award tahun 2021.

Sebagai yayasan filantropi, untuk dapat menjadi anggota yayasan, individu atau perkumpulan didorong untuk berkontribusi pada investasi finansial untuk mendukung kepramukaan di Asia-Pasifik.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa persoalan pendanaan dan kemandirian dana kepramukaan harus juga diupayakan dari kekuatan anggotanya. Yayasan Kepramukaan Asia-Pasifik mengapresiasi penyumbang US$ 500 hingga lebih dari US$ 50.000 dalam kategori anggota dewasa dan US$ 50 hingga lebih dari US$ 1.000 dalam kategori anggota muda di bawah usia 26 tahun.

Setiap anggota yayasan umumnya dapat dikenali dengan lencana kecil berwarna emas atau abu-abu di kantung seragam. Investasi yang ada akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan memajukan kepramukaan di kawasan Asia-Pasifik. (UH)

Sumber berita : https://pramuka.id/mengenal-yayasan-kepramukaan-asia-pasifik/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *