SIBUK BELUM TENTU PRODUKTIF, APA BEDANYA ?

“Pramuka mesti produktif” merupakan slogan yang di canangkan pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur 5 tahun kedepan, yang di pimpin oleh kak H. M. Arum Sabil, SP. Ketika rapat kerja daerah (16/3/2022) di Hotel Bumi Surabaya. Tapi apa sesungguhnya produktif itu sendiri. Jangan-jangan kita terjebak pada kesibukan yang tidak menghasilkan. Dan menjadi sebuah rutinitas yang bertahun-tahun. Hingga kita tidak menyadari bahwa hal itu hanya menjadi sebuah kebiasaan dan tidak menghasilkan kualitas produktivitas yang meningkat.

Atau kita berkegiatan pramuka tanpa ingat waktu, tanpa ingat keluarga dan menghilangkan kesempatan lain. Demi sebuah kegiatan yang kita persepsikan sendiri bahwa itu penting sehingga menjadi kerugian bagi diri kita sendiri karena hilangannya peluang yang lain. Hal ini seringkali terjadi pada semua saja yang tentunya memiliki orientasi dan makna kesibukan dan produktivitas yang terkadang masih ambigu.

Sumber foto : https://www.zpeeps.com/kebiasaan/produktif-dan-8-kebiaasan/

DEFINISI SIBUK

Performa seorang anggota pramuka biasanya terlalu larut pada banyak kegiatan. Hingga lupa waktu dan lupa bagaimana mengakhirinya. Dalih kita biasanya “karena kegiatan itu penting dan aku saja yang bisa menjalankannya, yang lain tidak bisa”. Hingga kita tidak sadar, kesibukan tanpa tujuan yang membuat kita bekerja keras tanpa waktu melupakan hal yang utama. Tidak ada waktu luang, bukan hanya untuk teman, keluarga dan yang lebih penting tidak ada waktu untuk diri sendiri.

Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang pramuka yang sibuk tapi masih menghasilkan sesuatu yang penting. Terutama penting bagi orang lain dan memiliki performa yang bagus dalam keseharian. Terkadang kesibukkan menjadikan kita terlihat hebat karena kita banyak jadwal dan kegiatan harian yang menanti. Tapi belum tentu menjadikan perform kita lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga  RAKERCAB 2022 - Pelantikan Badan Kelengkapan Kwartir & Organisasi Pendukung

Menurut Morten T.Hansen dalam bukunya Great At work kita perlu memaksimalkan waktu kita untuk kerja cerdas dan menyelesaikan kegiatan atau tugas dengan waktu yang terbatas. Tapi di sadari atau tidak kita seringkali membuang waktu. Contonya Ketika rapat, ketika rapat kita isi dengan hal yang tidak penting. Salah satu contohnya debat hal yang tidak seharusnya di rapat, tidak merencanakan rapat dengan baik dan pembahasan rapat yang tidak fokus. Artinya orang sibuk itu tidak memiliki skala prioritas, semua di sama ratakan penting. Orang sibuk juga mudah terganggu konsentrasi dan pola kerjanya. Dan orang sibuk biasanya kurang mempertimbangkan resiko yang terjadi.

Sumber foto : https://www.tlnt.com/the-pandemic-has-been-great-for-productivity-but/

REDEFINISI PRODUTIVITAS

Produktivitas adalah bagaimana menciptakan output sebesar-besarnya dengan input sekecil-kecilnya. Output yang dimaksud di sini adalah hasil akhir entah berupa karya, produk atau uang. Bisa materil atau non materil. Sementara input yang dimaksud adalah tenaga, pikiran, dan waktu yang kita alokasikan untuk menghasilkan output tadi. Ketika kita menciptakan output secara maksimum, dengan input sekecil-kecilnya maka itu bisa dibilang kita sudah produktif. Tetapi sebaliknya jika input lebih besar dari output kita belum menjadi produktif karena memiliki hasil yang minimum.

Artinya kita akan lebih produktif Ketika mampu memaksimalkan output dengan meminimalkan input. Contohnya kita memiliki peran sebagai pembina pramuka penegak, input yang ingin kita hasilkan dari peserta didik khususnya dewan ambalan adalah dapat mandiri dan menjalankan ambalam dengan baik. Maka input yang kita lakukan adalah membatasi berapa jam kita berlatih. 

Produktif juga memiliki resiko tersendiri, jika kita fokus menghasilkan output sebanyak-banyaknya untuk memaksimalkan output dan kita fokus menyelesaikan sesuatu secepat-cepatnya untuk meminimalisir input maka konsekuensinya kita menciptakan hasil yang tidak berkualitas dan memiliki kecerendungan apa adanya. Contohnya : membuat sebuah kegiatan tanpa memiliki hasil yang jelas ujungnya. Konsekuensi berikutnya, kita cenderung mengerjakan hal-hal yang tidak penting. Pada akhirnya kita menghasilan konsekuensi yang lain yaitu, kita sibuk tapi tidak menghasilkan apa-apa.

Baca Juga  Webinar Pramuka, Angkat Tema Sinergitas dan Rebranding Gugus Depan Perguruan Tinggi

Stephen R Covey penulis buku 7 Kebiasaan Manusia Efektif pernah menceritakan orang yang sangat produktif dalam menebang pohon. Ia mampu menebang pohon dengan sangat cepat tentunya dengan waktu yang singkat. Sayangnya ia menebang di hutan yang salah dan tempat yang salah. Analogi ini juga mempertegas bahwa di perlukan Produktivitas Efektif. Ketika produktivitas berbicara tentang menghasilkan sebanyak-banyaknya, maka efektivitas berbicara tentang mengerjakan hal yang tepat. Maka produktif saja belum tentu menciptakan atau menghasilkan sesuatu jika kita tidak efektif.

Inti dari produktivitas adalah sebuah keseimbangan antara kecepatan dan kelambatan. Seperti halnya mengirim pesan lewat Semaphore. Perlu cepat perlu juga lambat, agar pesan yang kita kirim dapat di terima. Produktivitas bukanlah mengerjakan, menyelesaikan, menghasilkan lebih banyak namun produktivitas adalah tentang mengerjakan hal yang tepat dengan cara yang sebaik-baiknya.

Ditulis oleh : Kak Agus Andrianto, S.Kom., CNLP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *